Jumat, 02 November 2018

Proses Pengelolaan Pikiran

Semarang - Perkuliahan Filsafat Pendidikan dengan materi "Mengelola Pikiran" oleh Bapak Gus Aniq yang dilaksanakan hari selasa pukul 10.50 WIB di Universitas PGRI Semarang (30/10)

3 pemikiran dasar Ki Hajar Dewantara tentang pendidikan :

1.      Tetep, Antep, Mantep
Diangkat dari “mind” atau pikiran atau berpikir. Pikiran itu adalah berpikir. Berpikir itu perasan dari akal, dan alat untuk memeras itu adalah akal dan sari-sarinya ataupun kita mendapatkan sari-sari atau ampasnya itu tergantung pengeluaran dan kita ingin mendapatkan sari atau ampasnya. berasal dari keteguhan berpikir atau ketetapan berpikir. Sebagai manusia yang memiliki akal sebaiknya kita harus memiliki keteguhan berpikir untuk memicu kualitas
diri kita. Kata antep sendiri memiliki arti berbobot. Pikiran itu merupakan sebuah perasaan yang muncul berasal dari akal. Akal merupakan sebuah alat untuk memeras suatu pemikiran atau pengetahuan dan objek yang ingin diperas atau disaring namanya adalah pikiran, pikiran itulah yang menentukan. Serta sari-sarinya (hasil) atau ampasnya tergantung dari cara pengelolaannya. Dan akal yang ada pada diri manusia tidak hanya ada di dalam kepala saja, namun akal juga berada dalam hati, dan menjadi satu dengan hati.
2.      Ngandel, Kandel, Kendel, dan Bandel
Bahwa percaya akan memberikan pendirian yang tegak, maka kendel (berani), bandel (ampuh). Bandel artinya tidak mudah rusak, keropos, tidak lembek, ampuh mentalnya. Kendel dan bandel nantinya akan menyusul sendiri dari sifat ngandel dan kandel tadi.
3.      Neng, Ning, Nung, Nang

Diambil dari kata “Kun Fayakun”. Ning sendiri berarti panggon atau sutau yang meruang, dan dapat diartikan sebuah air. Neng memiliki arti mencari jalan keluar atau mencari jalan fkiranmu.

Negara Timor tengah mengganggap negara Indonesia merupakan negara yang unik, karena di Indonesia terdapat banyak masalah tapi tidak terjadi pertempuran seperti di Timor Tengah. Hal tersebut termasuk cara mengelola pikiran. Cara mencari pikiran dapat dilakuan dengan mengubah sudut pandang atau cara pandang, lebih berani di media sosial. Negara Indonesia kurang mental ksatria. Akal juga berada dalam hati.
              Tokoh Arrozi merupakan tokoh pemikir yang mengedepankan rasional. Arrozi cenderung pemikiran tentang akal, lebih cenderung proses pengakalan daripada proses pengukilan yang pemahaman tentang rasional. Seperti filsuf barat antara lain John Lock, Aristoteles, Plato, Schrates) turun pemikiran tentang teori kognitivisme, konstrivisme, dll. Sedangkan tokoh Jean Piaget, Vigotsky, Brunner merupakan pandangan tentang pendidikan.
              Lahirnya pendidikan pertama kali berasal dari Hawwa. Arti kata siti dalam bahasa arab adalah lemah, sehingga banyak perempuan yang dinamakan siti karena perempuan cenderung lemah. Dalam pendidikan muncul model baru dan menjelekkan model lama yang membuat penelitian dengan saingan, sehingga guru perlu adanya profesi untuk sertifkasi seperti dokter. Data dari PGRI mengatakan kekurangan guru, sedangkan data menurut kompas mengatakan kelebihan guru.